• +62 812 4226 5207
  • info@simpatitrans.com
  • Buka : 08:00 - Tutup : 17:00

Adat Budaya Rambu Solo Suku Toraja

Spread the love

Tana Toraja – Suku Toraja dikenal memiliki kebudayaan yang sangat beragam dan unik. Salah satunya yaitu upacara adat Rambu Solo atau Aluk Rambu Solo, suatu ritual pemakaman. Bagi kebanyakan masyarakat adat di nusantara, siklus hidup manusia (mulai dari mengandung hingga kematian) merupakan suatu proses yang dianggap sakral. Karenanya, masyarakat adat di nusantara masih menganggap hal-hal seperti ibu mengandung, melahirkan, masa kecil, dewasa, hingga meninggal dunia merupakan proses kehidupan yang perlu disempurnakan melalui upacara-upacara adat.

Suku asli Sulawesi Selatan ini memiliki berbagai rtual yang berkaitan dengan tahap-tahap kehidupan seseorang. Salah satunya adalah rambu solo. Rambu solo merupakan upacara yang bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah seseorang yang telah mati menuju alam roh – masyarakat setempat menyebutnya puya.

Terdapat perbedaan pada upacara rambu solo yang diadakan oleh berbagai komunitas adat Suku Toraja. Namun begitu, tujuan utama diadakan upacara ini tetap sama. Kali ini, upacara rambu solok diadakan oleh salah satu komunitas adat Suku Toraja yang bernama Kete Kesu. Kete Kesu menempati Kampung Bonoran, Kelurahan Tikunna Malening, Toraja Utara, sekitar 14 km dari Kota Rantepao. Tidak terkecuali dengan Suku Toraja. Menempati Sulawesi Selatan bagian utara, letak pemukiman Suku Toraja dikelilingi bukit-bukit karts – membuat udara di sini lebih dingin dibanding wilayah lain di Sulawesi Selatan. Perjalanan menuju Tana Toraja pun tidak mudah. Selain karena kondisi jalan yang rusak, menurut pengakuan penduduk setempat, angkutan umum yang melayani rute Makassar-Tana Toraja hanya beroperasi pada malam hari. Lama perjalanan dari Makassar menuju Tana Toraja mencapai 7 jam.

 

About The Author

simpati

No Comments

Leave a Reply